Pada dasarnya, karakteristik fisik Sungai Winongo yang utama adalah : (a) Mempunyai Bifucation Ratio besar, sehingga dapat dibilang cepat banjir bila terjadi hujan lebat tetapi cepat surut, (b) Pada beberapa lokasi terjadi meandering, sehingga terdapat beberapa gosong sungai dan dataran banjir, dan (c) Terdapat tebing sungai yang bervariasi, dari yang landai hingga terjal. Karakteristik fisik tersebut dapat dijadikan sebagai dasar utama dalam pembangunan fisik wilayah Sungai Winongo.
Bila dilihat di lapangan, sebagian besar kondisi fisik bodi Sungai Winongo sudah tidak alami lagi. Pada beberapa wilayah sudah terbangun bangunan rumah mukim (yang mestinya tidak layak), sebagai arena pembuangan sampah, sebagai sarana pemeliharaan ikan (karamba) tanpa memperhatikan aspek lingkungan, dan berbagai kegiatan yang dapat mengancam ekosistem Sungai Winongo. Kondisi inilah yang perlu kita perhatikan, sehingga ke depan Sungai Winongo dapat menjadi sumber penghidupan (khususnya masyarakat yang ada di sekitar Sungai Winongo.
Untuk membangun Sungai Winongo, kita perlu merancang terlebih dahulu walaupun masih dalam bentuk angan-angan bahkan mimpi. Berdasarkan rancangan itulah selanjutnya kita dapat bersepakat untuk membangun Sungai Winongo sesuai dengan arah yang telah kita sepakati. Pada prinsipnya, model pembangunan Sungai Winongo secara fisik dapat dikelompokkan menjadi 2, masing-masing : (a) wilayah sungai dengan tebing relatif terjal, dan (b) wilayah Sungai dengan tebing landai atau datar. Untuk membangun 2 karakter sungai tersebut, berikut disajikan secara grafis dalam bentuk gambar.
Ke depan, rancangan model pembangunan Sungai Winongo tidak hanya didasarkan pada karakteristik fisik belaka, tetapi didasarkan pula pada karakteristik sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat sekitar. Oleh sebab itu, diharapkan peran serta masyarakat sekitar Sungai Winongo untuk bersama-sama menjadikan Sungai Winongo sebagai salah satu sumber penghidupan. Bentuk peran serta, dapat diawali dengan membentuk kelompok, mengadakan diskusi, merintis pemberdayaan anggota kelompok, dan memperkuat aktifitas kelompok. Bila di sekitar sepanjang Sungai Winongo dihuni oleh kelompok-kelompok masyarakat yang berdaya dan diwadahi dalam Forum komunikasi yang aspiratif, maka tidak mustahil bila impian yang digambarkan di depan cepat terwujud.
[sumber : FKWA ( Forum Komunikasi Winongo Asri )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar